Back

Indeks Dolar AS Mundur dari Puncak Mingguan karena Imbal Hasil yang Lebih Lemah

  • DXY menghentikan tren naik lima hari, yang memperbarui terendah intraday baru-baru ini.
  • Imbal hasil melemah karena optimisme terkait virus memudar, ketegangan geopolitik meletus.
  • Risiko pasar keuangan dari Tiongkok memperburuk sentimen masam.

Indeks Dolar AS (DXY) mundur dari tertinggi minggu ini, yang tertekan di sekitar terendah intraday di dekat 96,25 selama sesi Asia hari Rabu. Pengukur greenback tersebut melacak imbal hasil obligasi pemerintah AS ke arah selatan di tengah tantangan baru terhadap sentimen pasar, serta karena tidak adanya katalis utama di dalam negeri.

Yang manahan optimisme pasar baru-baru ini adalah berita utama geopolitik mengenai keretakan antara Washington dan Kremlin, serta pertikaian AS-Tiongkok. Yang semakin memperburuk kekhawatiran pasar bisa jadi adalah keraguan terhadap raksasa real estat Tiongkok.

Penolakan Rusia untuk berdamai dengan Ukraina membuat AS kesal karena Presiden Joe Biden memperingatkan mitra Rusia Vladimir Putin terkait sanksi dan membantu Ukraina dengan kekuatan militer jika Kremlin menyerang Kyiv. "Pemerintahan Biden sedang dalam 'konsultasi intensif' dengan pemerintah Jerman yang baru mengenai tanggapannya jika Rusia menginvasi Ukraina dan yakin Jerman akan siap untuk mengambil tindakan signifikan jika Rusia melancarkan serangan, menurut seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada Selasa," kata Reuters.

Di halaman yang berbeda, boikot AS terhadap Olimpiade Beijing 2022 bukan pertanda baik bagi Tiongkok karena negara naga itu mengisyaratkan konsekuensi bagi Amerika karena hal yang sama, menurut media Tiongkok. Selain itu, optimisme pasar juga memudar di tengah keraguan atas kemampuan perusahaan real estat Tiongkok, Evergrande dan Kaisa, untuk membayar utang yang membayangi setelah nyaris tidak membayar bunga.

Sebaliknya, berkurangnya ketakutan akan varian virus Corona Afrika Selatan, yang dijuluki Omicron membuat pasar tetap optimis.

Di tengah permainan ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun menghentikan tren naik dua hari di sekitar 1,47%, turun dua basis poin (bp), sedangkan Kontrak Berjangka S&P 500 berusaha keras untuk mengikuti indeks-indeks acuan Wall Street yang mengalami rally terbesar sejak Maret.

Perlu dicatat bahwa data tingkat kedua yang beragam dari AS juga membebani DXY menjelang Indeks Harga Konsumen (IHK) utama AS untuk bulan November, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Sebelum itu, katalis risiko penting untuk menentukan pergerakan Indeks Dolar AS jangka pendek.

Analisis Teknis

Meskipun ada pullback terbaru, para pembeli DXY tetap optimis sampai harga turun di bawah garis support enam minggu di dekat 94,90.

 

Penetapan Kurs Tengah USD/CNY: 6,3677 Versus Penutupan Terakhir 6,3658

Dalam perdagangan terbaru hari ini, Bank Rakyat Tiongkok (People’s Bank of China/PBOC) menetapkan kurs tengah yuan (CNY) di 6,3677 versus penutupan te
Read more Previous

Analisis Harga Perak: Pasar Opsi Gambarkan Keraguan Pembeli XAG/USD

Pembalikan risiko (RR) satu bulan perak (XAG/USD) bergulat yuntuk menggambarkan tren yang jelas pada basis harian dengan angka -angka terbaru. Namun,
Read more Next