S&P 500 akan Mencapai Level 5.000 pada Akhir Tahun Depan – UBS

Ekuitas AS sekarang telah mencapai 50 tertinggi sepanjang masa pada tahun 2021, mengakhiri minggu lalu naik 20% year-to-date. Ekonom di UBS berpikir pendapatan yang kuat dan kebijakan yang mendukung akan mendorong S&P 500 lebih tinggi, dipimpin oleh sektor-sektor siklus seperti energi dan keuangan.

Latar belakang untuk ekuitas tetap positif

“Rally S&P telah didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat, dan kekuatan ini akan terus berlanjut. Kami memperkirakan pendapatan akan didukung oleh belanja konsumen dan bisnis yang kuat. Neraca konsumen adalah yang terkuat dalam beberapa dekade setelah rumah tangga mengumpulkan penghematan yang signifikan selama setahun terakhir. Sementara itu, bisnis kesulitan untuk memenuhi permintaan, mengindikasikan proyek investasi yang panjang dan kebutuhan untuk membangun kembali persediaan, yang keduanya mendukung prospek pertumbuhan.”

“Para pejabat tinggi Federal Reserve pada simposium Jackson Hole minggu lalu menyatakan kembali bahwa kebijakan akan tetap mendukung, bahkan setelah pembelian obligasi dikurangi. Pendekatan bertahap the Fed sejalan dengan pandangan kami bahwa para pembuat kebijakan ingin menghindari terulangnya taper tantrum 2013. Kasus dasar kami adalah the Fed akan mengurangi pembelian asetnya, yang saat ini berjalan di $120 miliar per bulan, sebesar $15 miliar setiap bulan mulai Desember.”

“Kemajuan menuju normalisasi ekonomi – meskipun tidak merata – terus berlanjut. Secara global, kecepatan vaksinasi dipercepat minggu lalu menjadi sekitar 38 juta setiap hari, di bawah puncak Juni 43 juta, tetapi naik dari sekitar 20 juta pada bulan Mei, menurut Our World in Data. Sementara itu, penelitian terus menunjukkan bahwa vaksinasi melemahkan hubungan antara infeksi, rawat inap, dan kematian.”

“Target S&P 500 kami adalah 4.800 untuk Juni 2022 dan 5.000 untuk akhir 2022. Di tingkat sektor, kami lebih memilih keuangan, yang seharusnya didukung dengan baik oleh kenaikan imbal hasil Pemerintah 10-tahun, dan energi, yang kami perkirakan dapat diuntungkan oleh kenaikan lebih lanjut harga minyak di semester kedua tahun ini. Kami menyukai saham Jepang karena pendapatan mereka sangat terekspos oleh pemulihan global.”