GBP/USD Bertahan Di 1,3850 Karena USD Menguat, Data Inggris Dalam Fokus

• GBP/USD diperdagangkan lebih rendah dengan pendekatan hati-hati di sesi Asia.
• Kenaikan imbal hasil Treasury AS mengangkat permintaan Dolar AS.
• Sterling tetap melemah mengikuti sikap BoE yang dovish dan ketakutan baru terhadap kasus Corona.

Rebound Dolar AS membuat GBP/USD gelisah pada hari ini. Pasangan ini jatuh untuk 4 sesi berturut-turut, setelah mencapai tertinggi 1,4001 pada hari Jumat.

Pada saat ini, GBP/USD diperdagangkan di 1,3866, turun 0,12% untuk hari ini.

Dolar AS diperdagangkan tidak berubah di 91,95 menyusul kenaikan imbal hasil benchmark AS 10-tahun dari level yang lebih rendah hingga diperdagangkan di 1,47%. Investor mencerna pandangan dovish Fed pada suku bunga di tengah ekspektasi inflasi yang lebih tinggi. 

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Thomas Barkin mengatakan bahwa The Fed telah membuat "kemajuan lebih lanjut yang substansial" menuju target inflasi untuk memulai tapering. Dolar AS memperoleh daya tarik setelah komentar tersebut.

Di sisi lain, Sterling terbebani oleh kebangkitan kasus COVID-19 varian Delta. Terlepas dari ancaman varian yang sangat menular, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tetap yakin untuk mencabut pembatasan virus Corona pada 19 Juli.

Selain itu, sentimen tersebut semakin terpukul oleh ketidakhadiran Bank of England (BoE) dalam rapat kebijakan moneter Juli. Bank sentral memperingatkan terhadap "pengetatan prematur" dalam kebijakan dan mengadopsi pendekatan menunggu dan mengawasi.

Sementara itu, getaran positif dari UE atas "perang sosis" Brexit gagal memberikan banyak dukungan kepada Cable.

Untuk saat ini, investor menunggu Harga Perumahan Nasional Inggris, Persetujuan Hipotek, dan Kredit Konsumen BoE untuk bulan Mei. Data ekonomi AS termasuk Data Harga Rumah S & P/Case-Shiller.