Back

Saham Asia Menunjukkan Hasil Beragam Karena Para Pedagang Meragukan Kekuatan Ekonomi Global

Pasar Asia menunjukkan hasil beragam dengan sebagian besar merah kecuali China menjelang pembukaan Eropa pada Rabu pagi. Investor menilai risiko baru-baru ini di tengah laporan yang menantang tindakan masa depan bank sentral global. Padahal, peluang kesepakatan perdagangan dengan AS dan pelonggaran moneter tambahan membantu saham China berkinerja lebih baik.

Imbal hasil obligasi AS 10-tahun naik kembali ke 2,421% dari 2,425% tetapi masih naik dari level terendah 15-bulan 2,377%.

Menurut Reuters, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang menurun 0,1% sedangkan Jepang kehilangan hampir 0,6%.

Saham-saham di Australia negatif karena Nomura mengutip penurunan ekonomi mendukung dua pemotongan suku bunga RBA pada tahun berjalan. Namun, ekspektasi kesepakatan perdagangan AS-China dan langkah-langkah yang lebih mendukung dari PBoC membantu pasar China tetap berada di sisi positif. Perlu juga dicatat bahwa RBNZ lebih menyukai penurunan suku bunga daripada kenaikan dalam pertemuan kebijakan moneter terbarunya dan memicu kemerosotan Dolar Selandia Baru (NZD).

S&P 500 dan Nasdaq ditutup positif sementara kontrak berjangka Eropa berjuang untuk arah. Pasar di India naik +0,5% sedangkan saham Korea juga hijau sekitar 0,1% tetapi saham Indonesia merah sekitar 0,3%.

Delegasi AS akan menuju Beijing untuk diskusi perdagangan pada hari Kamis sedangkan data neraca perdagangan lapis kedua dari AS juga siap dirilis yang dapat menghibur para pedagang jangka pendek.

USD/JPY: Tinggalkan Terendah Meskipun Aksi Imbal Hasil Treasury Datar

Dolar Amerika menguat dalam satu jam terakhir, USD/JPY pulih 20 poin dari posisi terendah sesi untuk diperdagangkan sebagian besar tidak berubah pada
Read more Previous

Analisa Teknis AUD/USD: Penjual Bisa Menargetkan 0,7070 Selama Terus Menurun

AUD/USD diperdagangkan di dekat 0,7100 selama Rabu pagi. Pasangan tersebut baru-baru ini berubah arah retracement Fibonacci 50% dari gerakannya sejak
Read more Next