Back
9 May 2017
Komoditas: Harga Telah Jatuh, Tapi Haruskah Kita Khawatir? - HSBC
FXStreet - Paul Bloxham, Kepala Ekonom di HSBC, mencatat bahwa harga komoditas telah turun dalam beberapa pekan terakhir, dipimpin oleh minyak, bijih besi, dan tembaga dan pengamat pasar mulai gugup.
Kutipan Penting
"Seperti reli harga komoditas tahun lalu yang mengisyaratkan membaiknya kondisi ekonomi global, apakah sell-off akan menyebabkan penurunan? Tentu saja terlalu cepat untuk diceritakan. Yang penting, ada alasan bagus di sisi penawaran untuk percaya bahwa harga turun tidak menandakan penurunan tajam dalam permintaan. Untuk minyak, cerita utama adalah bahwa harga yang lebih tinggi membawa produsen shale AS kembali hidup dan bahwa mungkin ada kelebihan pasokan global, bukan permintaan yang lemah."
"Pasokan bijih besi juga meningkat dan, begitu banyak sehingga, penurunan harga bijih besi telah diantisipasi secara luas. Terakhir, berakhirnya pemogokan di tambang tembaga terbesar di dunia di Chile akan meningkatkan pasokan tembaga, jadi, sekali lagi, bukan cerita soal permintaan."
"Sejauh jatuhnya harga mencerminkan permintaan yang lebih lemah, hampir pasti cerita dari China, mengingat China mendominasi konsumsi logam. Tapi itu tidak akan mengejutkan. Memang, ekonom China HSBC telah memperkirakan bahwa pertumbuhan China mencapai puncaknya pada kuartal pertama pada level 6,9% dan akan turun sepanjang tahun sampai 6,6% pada kuartal keempat. Pada tingkat ini, pertumbuhan China masih cukup besar."
Kutipan Penting
"Seperti reli harga komoditas tahun lalu yang mengisyaratkan membaiknya kondisi ekonomi global, apakah sell-off akan menyebabkan penurunan? Tentu saja terlalu cepat untuk diceritakan. Yang penting, ada alasan bagus di sisi penawaran untuk percaya bahwa harga turun tidak menandakan penurunan tajam dalam permintaan. Untuk minyak, cerita utama adalah bahwa harga yang lebih tinggi membawa produsen shale AS kembali hidup dan bahwa mungkin ada kelebihan pasokan global, bukan permintaan yang lemah."
"Pasokan bijih besi juga meningkat dan, begitu banyak sehingga, penurunan harga bijih besi telah diantisipasi secara luas. Terakhir, berakhirnya pemogokan di tambang tembaga terbesar di dunia di Chile akan meningkatkan pasokan tembaga, jadi, sekali lagi, bukan cerita soal permintaan."
"Sejauh jatuhnya harga mencerminkan permintaan yang lebih lemah, hampir pasti cerita dari China, mengingat China mendominasi konsumsi logam. Tapi itu tidak akan mengejutkan. Memang, ekonom China HSBC telah memperkirakan bahwa pertumbuhan China mencapai puncaknya pada kuartal pertama pada level 6,9% dan akan turun sepanjang tahun sampai 6,6% pada kuartal keempat. Pada tingkat ini, pertumbuhan China masih cukup besar."