IHSG Menempel di Tepian Atas Pola Segitiga, di Sekitar 7.324, Tunggu Suku Bunga BI dan Risalah Rapat FOMC
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat melemah di sekitar 7.324.
- Para pedagang menunggu rilis tingkat suku bunga Bank Indonesia dan risalah rapat FOMC hari ini.
- Pergerakan IHSG terbatas di dalam pola segitiga yang menyempit.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat melemah di sekitar level 7.324 pada saat artikel ini ditulis, dengan harga tertingginya sejauh ini tercatat di 7.370,88 dan terendah di 7.319,11. Kemarin, IHSG ditutup di 7.352,60 yang mencatatkan penguatan sebesar 55,89 poin atau 0,77%.
Kemarin, People's Bank of China mengumumkan bahwa mereka mempertahankan suku bunga dasar pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) satu tahun tidak berubah dan memangkas LPR lima tahun sebesar 25 basis poin (bp) dari 4,20% menjadi 3,95% yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sentimen pasar hari ini.
Faktor lainnya yang mempengaruhi sentimen adalah rilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC), yang dijadwalkan untuk dirilis hari Rabu pada pukul 19:00 GMT atau Kamis pukul 02:00 Waktu Indonesia Barat. Risalah rapat ini akan dipantau oleh para investor untuk mendapatkan isyarat mengenai jalur penurunan suku bunga The Fed. Menurut CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga The Fed yang diproyeksikan sejauh ini di bulan Maret hanya 8,5%, di bulan Mei 34,9% dan Juni 77,2%.
Sementara itu, faktor dari dalam negeri adalah pengumuman tingkat suku bunga Bank Indonesia hari ini yang akan dirilis sekitar pukul 07:00 GMT/14:00 WIB, di mana BI diprakirakan akan menahan suku bunganya di 6%.
IHSG Bergerak dalam Pola Segitiga yang Menyempit
Dari sisi teknis, grafik 4 jam untuk IHSG menunjukkan bahwa harga masih belum mampu menutup di atas batas atas pola segitiga yang ditarik dari tertinggi 5 Januari hingga tertinggi pada 15 Februari. Pada akhir perdagangan kemarin IHSG ditutup di 7.352,60 sedikit di bawah batas atas pola yang disebutkan. Hari ini pola segitiga yang digambarkan terlihat semakin menyempit yang menandakan ruang gerak IHSG berada dalam kisaran terbatas dan menunggu dorongan lebih lanjut untuk bisa menembus salah satu tepian dari pola segitiga tersebut.
Pergerakan IHSG masih cenderung menempel pada batas atas pola (garis melandai yang berwarna hijau toska) dan harga juga masih terlihat berada agak jauh di atas Simple Moving Average (SMA) 50 dan 100 periode, selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14 bergerak di sekitar level 58, yang menandakan bahwa harga masih berada dalam tren bullish. Bila harga mampu menutup melampaui batas atas pola segitiga, ada peluang bagi harga untuk mencapai tertinggi 5 Januari di 7.403,57 dan dapat mencetak tertinggi baru sepanjang masa. Sebaliknya, penutupan di bawah dasar pola, harga berpotensi mencapai level SMA 50 periode di 7.223,36 dan jika harga terus melemah kemungkinan akan ke terendah 26 Januari di 7.099,08.
Grafik 4 Jam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)