Back

WTI Naik Menuju $77,00 karena Meningkatnya Ketegangan Timur Tengah, Houthi Menyerang Sebuah Kapal

  • Harga WTI melanjutkan kenaikannya di tengah ancaman gangguan pasokan akibat konflik Israel-Hamas.
  • Pemberontak Houthi Yaman meluncurkan rudal ke sebuah kapal yang sedang menuju ke pelabuhan di Iran.
  • Wilayah-wilayah penghasil minyak serpih utama AS dapat meningkatkan produksi sebesar 20.000 bph menjadi 9,7 juta bph di bulan Maret.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan kenaikan beruntun yang dimulai pada tanggal 5 Februari, didukung oleh meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Harga minyak mentah naik menuju $77,00 per barel selama sesi Asia pada hari Selasa. Pemberontak Houthi Yaman dilaporkan meluncurkan rudal ke sebuah kapal yang sedang menuju sebuah pelabuhan di Iran, mengakibatkan kerusakan kecil pada kapal tersebut namun tidak ada korban luka pada awaknya, menurut pihak berwenang.

Israel mengakhiri serangkaian serangan udara di kota Rafah, Gaza selatan, pada hari Senin. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan niatnya pada hari Ahad untuk meningkatkan operasi militer di Rafah menyusul penolakan proposal gencatan senjata dari Hamas.

Namun, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Netanyahu agar tidak melancarkan serangan darat di Rafah tanpa rencana yang "kredibel dan dapat dieksekusi" untuk memastikan keselamatan warga sipil di sana. Hamas juga memperingatkan Israel, dengan menyatakan bahwa serangan darat di Rafah dapat membahayakan pembebasan sandera di masa depan. Namun, diskusi-diskusi diplomatik di Beirut mengindikasikan adanya potensi kemajuan untuk mengurangi ketegangan antara Israel dan Hamas.

Tingkat suku bunga yang lebih tinggi berkontribusi pada ketidakpastian mengenai permintaan, yang pada gilirannya membatasi kenaikan harga minyak mentah. Federal Reserve (The Fed) diprakirakan akan menahan diri untuk tidak memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Maret karena kekhawatiran akan tekanan inflasi. Selain itu, gejolak di perekonomian Tiongkok dapat berdampak pada harga minyak, mengingat Tiongkok adalah importir minyak terbesar.

Menurut US Energy Information Administration (EIA), produksi minyak dari daerah penghasil shale oil terbesar di Amerika Serikat diproyeksikan meningkat hampir 20.000 barel per hari (bph) menjadi 9,7 juta bph di bulan Maret, mencapai level tertingginya dalam empat bulan terakhir.

Para pedagang akan memantau dengan seksama Laporan Pasar Minyak Bulanan OPEC (MOMR), yang dijadwalkan akan dipublikasikan pada hari Selasa. Laporan ini membahas isu-isu penting yang mempengaruhi pasar minyak global dan memberikan wawasan mengenai perkembangan pasar minyak mentah.

 

IHSG Melemah Jelang Pemilu 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dalam perdagangan hari ini menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan besok, Rabu, 14 Februari.
Read more Previous

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melanjutkan Penurunan Hingga Mendekati $2.020 Menjelang Inflasi AS

Harga emas bergerak dalam lintasan penurunan yang dimulai pada 7 Januari, beringsut lebih rendah mendekati $2.020 per troy ons selama sesi Asia pada h
Read more Next