Back

Indeks Dolar AS tetap Defensif di Sekitar 105,00 dengan IMP Jasa ISM AS Membayangi

  • Dolar AS berusaha keras untuk melanjutkan kenaikan hari sebelumnya menjelang rilis data penting.
  • Imbal hasil obligasi Pemerintah turun setelah menyentuh level tertinggi beberapa hari.
  • Data AS yang beragam, pembicaraan The Fed menahan imbal hasil obligasi Pemerintah AS di level tertinggi beberapa hari dan menantang para pembeli DXY.
  • IMP Jasa ISM AS diprakirakan akan menurun di bulan Februari, dapat menjadi penekan bagi greenback jika sesuai dengan prakiraan.

Indeks Dolar AS (DXY) bergerak lebih tinggi di sekitar 105.00, berusaha keras untuk melanjutkan kenaikan hari sebelumnya selama Jumat pagi. Dengan demikian, ukuran greenback terhadap enam mata uang utama menggambarkan sentimen yang berhati-hati menjelang rilis IMP Jasa ISM AS untuk bulan Februari. Yang juga menantang para pembeli DXY adalah kelambanan terbaru dari imbal hasil obligasi Pemerintah  AS setelah mereka memperbarui level tertinggi multi-bulan.

DXY awalnya menyambut imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang tinggi selama beberapa hari, serta kekhawatiran geopolitik seputar Tiongkok, sebelum komentar-komentar beragam dari pejabat Federal Reserve (The Fed) bergabung dengan data AS yang tidak mengesankan yang menahan para pembeli. Yang juga bertindak sebagai penghalang kenaikan adalah pembicaraan bahwa AS dan Tiongkok yang kemungkinan akan melanjutkan negosiasi perdagangan, yang pada gilirannya membuat sentimen tetap kuat.

Meskipun demikian, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Kamis bahwa bank sentral dapat berada dalam posisi untuk menghentikan siklus pengetatan saat ini pada pertengahan hingga akhir musim panas. Di sisi lain, Presiden The Fed Boston Susan Collins menyebutkan, seperti dikutip dari Reuters, bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga diperlukan untuk mengendalikan inflasi. Ia menambahkan bahwa tingkat kenaikan suku bunga akan ditentukan oleh data yang masuk.

Lebih lanjut, Klaim Tunjangan Pengangguran AS turun menjadi 190 Ribu selama minggu yang berakhir pada 24 Februari dibandingkan 195 Ribu prakiraan pasar dan 192 Ribu sebelumnya. Lebih lanjut, Produktivitas Nonpertanian untuk kuartal keempat (Q4) turun ke 1,7% dari 3,0% sebelumnya dan 2,6% perkiraan pasar sementara Biaya Tenaga Kerja Unit melonjak 3,6% versus 1,6% estimasi analis dan 1,1% pembacaan sebelumnya.

Perlu dicatat bahwa ketegangan AS-Tiongkok pada pertemuan Kelompok 20 Negara (G20), di tengah-tengah dorongan AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap negara-negara yang memiliki hubungan kuat dengan Rusia dan membantu Moskow dalam perang dengan Ukraina, sebelumnya telah mempengaruhi sentimen. Namun, komentar-komentar The Fed yang dovish dan pembicaraan perdagangan Tiongkok-Amerika tampaknya telah mendorong kembali sentimen risk-off setelahnya.

Sementara yang menggambarkan sentimen, Wall Street ditutup di sisi positif, setelah awal yang suram, sedangkan S&P 500 Futures mencetak pelemahan tipis pada saat berita ini ditulis. Lebih lanjut, imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi baru sejak awal November 2022 dan menembus level acuan 4,0%, sedangkan obligasi bertenor dua tahun menguat ke level tertinggi sejak 2007 menjadi 4,94%. Namun, imbal hasil obligasi itu telah mundur dari level tertinggi multi-bulan akhir-akhir ini.

Selanjutnya, para pedagang DXY harus memperhatikan IMP Jasa ISM AS untuk bulan Februari, yang diperkirakan 54,5 versus 55,2 pada pembacaan sebelumnya.

Analisis Teknis

Garis resistance turun berusia tiga bulan, di sekitar 105,20 tampak sebagai rintangan utama bagi para pembeli Indeks Dolar AS.

 

USD/JPY Pulih dari 136,50 karena Inflasi Tokyo Melemah, IMP Jasa AS Dipantau

Pasangan USD/JPY telah menyaksikan minat beli setelah turun mendekati 136,50 di sesi Asia. Aset ini telah menguat karena Biro Statistik Jepang telah m
Read more Previous

RBA akan Naikkan Suku Bunga ke 3,60% pada 7 Maret, Berakhir pada 3,85% di Kuartal Kedua – Survei Reuters

"Reserve Bank of Australia (RBA) akan menaikkan suku bunganya lagi sebesar 25 basis poin menjadi 3,60% pada hari Selasa, diikuti oleh satu kali kenaik
Read more Next